
Kubu pemberontak Houthi mengklaim bahwa mereka berhasil menembakkan rudal balistik buatan dalam negeri ke pangkalan militer Arab Saudi di perbatasan Asir, barat daya negara itu seperti dilansir dari Sputnik News.
Menurut jaringan televisi Yaman, Al-Masirah yang dikutip oleh Press TV. Pemberontak Houthi telah berhasil menyerang pangkalan militer Al-Jarbah dengan rudal jarak dekat buatan dalam negeri, Badr-1.
Rudal Badr-1 diklaim berhasil meluncur tepat sasaran, hingga menimbulkan kerusakan berat pada kamp, membunuh serta melukai sejumlah tentara Saudi disana.
Perkembangan tersebut terjadi hanya selisih sehari setelah pemberontak Houthi dilaporkan menembakkan rudal balistik Qaher M-2 pada pangkalan militer Arab Saudi lainnya di dekat kota perbatasan Jizan, sekitar 600 mil di selatan Riyadh.
Sebelumnya pada hari Senin, Komisi HAM Dunia merilis siaran pers yang mengutuk kedua belah pihak yang terlibat dalam perang Yaman karena membabi buta menyasar masyarakat sipil
Pihak HAM Dunia menuding pemberontak Houthi “dengan meluncurkan rudal balistik tanpa pandang bulu di daerah berpenduduk di Arab Saudi pada 25 Maret 2018”, tapi juga mengutuk pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi yang “tanpa pandang bulu” telah menyerang warga sipil di Yaman.
Perang di Yaman bermula saat Presiden Yaman terpilih, Abd Rabbuh Mansur Hadi digulingkan pemberontak Houthi yang beraliran Syiah. Arab Saudi menuding bahwa Houthi mendapat sokongan dari Iran, musuh bebuyutanya.
Maret 2015, Arab Saudi memimpin pasukan Koalisi menyerang Yaman dengan tujuan mengembalikan kekuasaan pada Presiden terpilih Mansur Hadi.
Jutaan orang Yaman masih membutuhkan bantuan kemanusiaan segera, menurut PBB. Kementerian Hak Asasi Manusia Yaman pada 25 Maret mengumumkan bahwa perang yang dipimpin Saudi telah menyebabkan 600.000 warga sipil tewas atau cedera dalam tiga tahun terakhir.
Tinggalkan Balasan