
Untuk kali pertama sejak invasi Turki ke Suriah tiga minggu yang lalu, mereka mulai terlibat bentrokan senjata dengan pasukan pemerintah Suriah pada Selasa (29/10/2019).
“Pertempuran sengit meletus untuk pertama kalinya antara tentara Suriah dan Turki,” lapor Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau konflik di Suriah.
Kelompok pemantau yang berbasis di Inggris mengatakan jual beli tembakan artileri dan senapan mesin terjadi di dekat desa Assadiya, selatan kota perbatasan Ras al-Ain. “Setidaknya enam tentara Suriah terluka dalam pertempuran itu,” kata SOHR seperti dilansir dari Telegraph.
Militer Turki dengan sokongan faksi pemberontak Suriah dari FSA mulai melakukan serangan pada posisi milisi SDF Kurdi di Suriah timur laut pada 9 Oktober dengan tujuan menciptakan zona penyangga sedalam sekitar 30 kilometer. Turki menuding bahwa kaum Kurdi di Suriah telah menjadi tempat perlindungan dan pusat perlawanan pemberontak Kurdi di Turki.

Pasukan Kurdi SDF sepakat untuk mundur dari segmen perbatasan sepanjang 440 kilometer sejauh 120 kilometer, meskipun dilaporkan bentrokan masih tetap terjadi sejak itu. Turki kemudian mencapai kesepakatan dengan pendukung utama pemerintah Suriah, Rusia, agar pasukan Kurdi menarik diri dari seluruh wilayah perbatasan.
Tertinggal dalam kesulitan oleh penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari daerah perbatasan, pasukan Kurdi beralih ke pemerintah untuk perlindungan. Pasukan pemerintah sekarang diperkirakan akan ditempatkan di sebagian besar zona perbatasan tetapi jalur sepanjang 10 kilometer akan secara bersama-sama dipatroli oleh pasukan Rusia dan Turki, mulai Selasa.
Tinggalkan Balasan