
Negosiasi harga dan transfer teknologi kemungkinan akan menghalangi keputusan pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 oleh Indonesia. Dikutip dari laporan yang dipublikasikan Defence World.
“Kontrak pembelian Su-35 hampir disepakati sebelum kuartal kedua tahun ini. Namun, masalah harga dan transfer teknologi mungkin akan menghambat penandatanganan kontrak. Karena itu, Indonesia terpaksa mengundang dua perusahaan lain untuk mengirimkan proposal mereka,” tulis Defence World.
Pemerintah Indonesia bersikeras ingin menjalankan produksi pesawat tempur bersama Rusia di dalam negeri. Namun, mengutip keterangan yang disampaikan pihak Rusia, pembelian 8-12 unit pesawat terhitung sedikit untuk dapat menjalankan produksi bersama dan transfer teknologi.
Minggu depan, Indonesia berencana mengumumkan tender pembelian pesawat tempur untuk menggantikan pesawat F-5 buatan AS milik Angkatan Udara RI yang sudah usang.
Menurut Defence World, kompetisi itu akan melibatkan perusahaan Saab AB asal Swedia yang menawarkaan Saab JAS 39 Gripen, perusahaan asal Eropa Eurofighter GmbH dengan pesawat tempur multiperan Eurofighter Typhoon, dan Rosoboronexport dengan Su-35.
(rns)
Kalau Rusia enggan memberikan TOT ke ri ya memang harus dievaluasi lg rencana pembelian su35, toh masih ada Saab dan Airbus militer yg Siam memberikan penawaran menarik untuk Indonesia, siapapun yg siap membagi ilmunya dg Indonesia hrs kita sambut dg tangan terbuka demi kemandirian bangsa kedepan.
setuju pakde
Semoga pemerintah lebih cermat dan bijak dalam setiap pengadaan alutsista untuk TNI, kemandirian bangsa itu merupakan harga mati jika Indonesia ingin benar-benar disegani negara lain.
betul pakde
Asikkk bisa Komen sekarang
http://kobayogas.com/2016/10/29/yamaha-aerox-155-bukan-nvx-namanya-confirmed/
Politik makelar Alutsista, cape deh ……
ujung2 na Rusia keluarkan jurus nya yakni maen suap kwkoowkkowokw
Lockhed dengan F16 Viper nggak di ajak?
mereka jg peserta gan dgn dassault Rafale Perancis