Pemerintah Suriah Umumkan Kemenangan di Ghouta Timur

Militer pemerintah Suriah dengan sokongan penuh Rusia menyatakan bahwa pasukannya telah membebaskan semua wilayah Ghouta Timur, termasuk kota dan permukiman.

“Setelah serangkaian pertempuran yang direncanakan dengan hati-hati dan operasi militer yang dilakukan oleh pasukan bersenjata kami dengan bantuan pasukan sahabat dan sekutu, kontrol atas semua kota dan permukiman di pinggiran Damaskus di Ghouta Timur telah dipulihkan,” kata tentara Suriah seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (1/4/2018).

Komando tentara Suriah menekankan bahwa operasi itu telah mengamankan Ibu Kota Suriah. Angkatan darat juga telah berhasil untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun untuk membuka blokir jalan raya utama yang menghubungkan Damaskus dengan pusat, wilayah utara Suriah serta dengan pantai barat dan padang pasir ke perbatasan dengan Irak.

Sebelumnya sebuah sumber di militer mengatakan kepada Sputnik bahwa kota-kota Irbin, Jobar, Zamalka dan Ein Tarma telah dibebaskan sepenuhnya dengan pasukan pemerintah yang dikerahkan di sana untuk memeriksa apakah kota-kota itu ditanami ranjau.

“Sebuah gudang besar dengan amunisi dan senjata kecil milik militan telah ditemukan di Ein Tarma,” sumber itu menambahkan.

Pos selatan militan di Ghouta Timur yang termasuk empat kota dianggap paling berbahaya bagi Damaskus, ketika militan meluncurkan serangan terhadap kota dari sana.

Menurut sumber itu, konvoi terakhir yang terdiri dari 65 bus sedang bersiap untuk mengevakuasi 2.935 orang dari empat kota, termasuk seribu militan ke provinsi Idlib. Dengan semua teroris yang dievakuasi dari empat kota, kota terakhir di bawah kendali militan adalah Douma.

Baca Juga:  Pesawat Mata-mata U2 Amerika Sibuk Di Langit Korea Utara

Situasi di Ghouta Timur telah tegang dalam beberapa minggu terakhir ketika militan menggunakan wilayah itu untuk melancarkan serangan terhadap ibu kota Suriah.

Sebelumnya PBB telah mengeluarkan resolusi pada Februari lalu. Resolusi itu menyerukan agar permusuhan diakhiri dan mematuhi gencatan senjata untuk mempercepat evakuasi warga sipil, pengiriman pasokan medis dan makanan ke daerah-daerah yang terkena dampak. (sindonews.com)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan