
Pesawat N-219 produksi PT Dirgantara Indonesia diuji terbang dengan satu mesin dimatikan. Uji terbang ini dilakukan di bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, dirilis twitter PT Dirgantara Indonesia, 19-12-2019.
Hal ini dilakukan untuk menguji tingkat keselamatan dan simulasi keadaan darurat bagi pesawat yang berkapasitas 19 penumpang tersebut. Pesawat penumpang twin engine diwajibkan menempuh tahapan sertifikasi dengan menjalani uji terbang dengan satu mesin dimatikan.

Pesawat N-219 menggunakan 2 mesin Turboprop produksi Pratt and Whitney Aircraft of Canada Limited PT6A–42 masing-masing bertenaga 850 SHP.
Pesawat N-219 dirancang untuk mampu terbang dan mendarat di landasan pendek sehingga mudah beroperasi di daerah-daerah terpencil. Pesawat ini terbuat dari logam dan dirancang untuk mengangkut penumpang maupun kargo.
Pesawat yang dibuat dengan memenuhi persyaratan FAR 23 ini dirancang memiliki volume kabin terbesar di kelasnya dan pintu fleksibel yang memastikan bahwa pesawat ini bisa dipakai untuk mengangkut penumpang dan juga kargo.
Selama pengujian, Pesawat N-219 terbang didampingi pesawat Grob TNI AU.
Today, the #N219 with another two chasers from TNI AU soar together in close formation, it was among the day’s fascinating attractions!✈️#PTDI #N219 #BanggaPunyaPTDI #IndonesiaBikinPesawatSendiri #FormationFlight #Grob #TNIAU #aircraft #aviation #avgeek pic.twitter.com/RhvCq82aVF
— Dirgantara Indonesia (@officialptdi) December 21, 2019
Tinggalkan Balasan