Pesawat tempur ringan milik Turki, Hurkus-C Light dikabarkan siap memasuki arsenal militer Turki pada tahun 2018. Demikian pernyataan resmi kementrian pertahanan Turki.
Hurkus-C adalah versi perang dari pesawat latih tempur Hurkus buatan Turkish Aerospace Industries (TAI). Versi tempur ini membawa mesin baru Pratt and Witney dengan tenaga mencapai 1.600HP dan mampu membawa senjata hingga mencapai 1,5 ton dengan 7 titik hardpoints.
Hurkus -C juga bakal dilengkapi dengan sistem data-link, pengamatan electro-optical dan sistem inframerah, pertahanan diri dari rudal dan frame yang lebih tahan peluru.
Kelebihan lain Hurkus-C, pesawat ini bisa dioperasionalkan dari runways darurat. Militer Turki berharap Hurkus-C bisa mendukung peran Helikopter serang dalam misi penyerbuan terutama dalam misi COIN (Counter Insurgency) atau anti gerilya.
Contoh adalah Malaysia saat menghadapi konflik di Sabah 2013 melawan gerilyawan Sulu di Lahad Datu Sabah. Tentara Diraja Malaysia yang tak memiliki pesawat tempur kelas COIN sangat kesulitan menumpas kelompok bersenjata Sulu. Mengandalkan helikopter terlalu lambat dan mudah disergap dari darat. Meminta bantuan jet tempur semacam Sukhoi Su-30 untuk pengeboman juga tidak efektif karena selain posisi musuh di dalam hutam, deviasi tembakan Su-30 bisa melebar sampai radius 6KM.
Di sinilah peran penting pesawat COIN. Indonesia sendiri secara tradisional selalu memiliki pesawat COIN, dari era OV Bronco hingga sekarang Super Tucano.
Tinggalkan Balasan