
Kongres Teknologi Nasional 2018 yang diselenggarakan di gedung BPPT pada 18 Juli 2019 ada satu hal yang cukup menarik. Yaitu rancangan Kapal Induk Helikopter buatan PT PAL Surabaya.
Seperti diketahui, PT PAL sudah mampu membuat kapal kelas Landing Platform Dock (LPD) yang di jajaran TNI AL masuk sebagai Kapal Kelas Makassar. KPL LPD ini bisa dibilang kapal induk komando kelas mini yang bisa didarati helikopter, tank amfibi dan kapal.
Nah, berbasis kapal LPD kelas Makassar itu, PT PAL berambisi membuat Kapal LPH (Landing Perform Helikopter) atau Kapal Induk Helikopter.
Mengingat sekarang TNI AD sudah diperkuat oleh Helikopter serang sekelas Apache. Tentuya harus didukung kapal kelas LPH ini untuk bisa dimobilisasi ke seluruh penjuru nusantara jika ada konflik.
LPH buatan PT PAL itu direncakan bisa membawa 6-12 helikopter. Juga bisa membawa tank Amfibi dan mampu membawa 1.800 prajurit.
Keuntungan lainya, kapal ini juga bermanfaat tidak hanya untuk operasi militer, namun juga perbantuan pada saat kedaruratan, seperti rumah sakit apung atau tempat pengungsian saat ada bencana di pulau terpencil.
Inggris menggunakan sebutan LPH untuk kapal jenis ini, sama seperti Indonesia. Amerika Serikat menggunakan sebutan LHD (Landing Helicopter Dock) atau LHA (Landing Helicopter Assault).

Di Asia, ada Jepang yang mengoperasikan kapal Induk jenis ini pada kapal kelas Izumo yang kabarnya akan diubah jadi Kapal Induk Pesawat. Korea Selatan juga punya dengan ROKS Dokdo Class.

Tidak banyak negara di dunia ini yang sanggup membangun kapal besar sekelas LPH. Rusia saja tidak sanggup, mereka pernah berusaha untuk membeli LPH kelas Mistral dari galangan kapal DCNS Perancis, namun akhirnya terhenti karena sanksi. Jika Indonesia bisa memulainya sekarang, LPH PT. PAL bisa jadi akan mendahului Rusia, negara yang terkenal dengan desain kapal perangnya yang gahar.
Sumber: UC News / Aryo Nugroho
Lo perlu Indonesia juga buat kapal induk untuk pesawat drone bila perlu dan untuk mengendalikan nya dari kapal induk tersebut