
Hubungan Turki dengan negara Arab di kawasan Teluk cukup unik. Erdogan memainkan politik dua kaki di tengah memanasnya politik di sana.
Di satu sisi, Turki membantu Qatar yang diisolasi oleh negara Arab di sekitarnya. Namun juga tetap menjaga hubungan baik dengan negara Arab lainya.
Salah satunya, Turki tetap menjaga kerjasama strategis pertahanan. Diantaranya adalah produksi Panser Rabdan 8×8. Sokongan dana dari Uni Emirat Arab dan Teknologi Turki. Panser ini punya teknologi memikat.
Rencananya akan ada 700 unit panser 8×8 Rabdan yang diproduksi denhan nilai proyek 661 juta dolar AS untuk menggantikan sekira 650 unit ranpur roda rantai BMP-3 milik Angkatan Bersenjata UEA yang didatangkan dari Rusia mulai tahun 1992.
Spesifikasi Teknis
Desain panser ini mirip banget sama BMP-3 terutama sistem kubahnya. Kubah senjata Rabdan diawaki dua personel, yakni komandan dan operator senjata.
Senjata utamanya adalah meriam kanon semi-otomatis 2A70 kaliber 100 mm. Kanon ini digunakan untuk menembakkan proyektil standar 3UOF HE-FRAG dan bisa juga dipakai untuk meluncurkan rudal antitank 3UBK10.
Untuk senjata sekunder Rabdan dilengkapi kanon koaksial 2A72 kaliber 30 mm. Senjata ini digunakan untuk membabat sasaran darat sejauh 2 km atau menjatuhkan drone dan helikopter lawan pada ketinggian maksimum 4 km. Tersedia juga senapan mesin koaksial PKT kaliber 7,62 mm untuk menyikat sasaran lunak.
Dimensi dan tampilan Rabdan berubah dibanding Arma. Badannya sedikit lebih lebar yakni 55 cm dan bertambah panjang 15 cm untuk menyesuaikan dengan sistem kubah senjata milik BMP-3. Bobot kendraan juga meningkat dari 24 ton pada Arma menjadi 28-30 ton untuk Rabdan. Selain itu, karakter raut wajah Rabdan juga berbeda dengan tampilan asli Arma.
Berdasar spesifikasi yang dilansir saat pameran, Rabdan memiliki dimensi panjang 8 m, lebar 3,25 m dan tinggi 2,5 m. Panser ini bisa mengangkut 12 personel militer termasuk pengemudi, komandan, dan operator senjata. Tersedia pintu rampa besar di buritan untuk akses keluar masuk para awak dengan mudah dan cepat.
Rabdan ditenagai mesin diesel Caterpillar 12.500 cc berdaya 600 hp yang digabungkan ke transmisi otomatis Allison 4500 dengan 6 gigi maju dan 1 gigi mundur. Panser ini dapat berlari kencang pada kecepatan maksimum 105 km/jam dengan jarak jelajah maksimum sejauh 700 km. Rabdan juga dilengkapi sepasang water jet untuk berenang di atas air dengan kecepatan maksimum 10 km/jam.
Nah untuk operasional roda, si Rabdan bisa dikonfigurasi ke 8×4 jika di aspal dan 8×8 jika medanya berat. Banya juga sudah memakai run flat tyres yang masih bisa dipakai berjalan walau tertembus peluru.
Untuk dinding bajanya, sudah STANAG Level 4 yang kebal terhadap peluru kaliber 7,62 mm. Selain itu ada kit proteksi tambahan yang bisa bertahan dari tumbukan peluru kaliber 14,5 mm.
Rabdan juga diberi tingkat perlindungan dari ranjau dan peralatan peledak improvisasi (IED) pada STANAG Level 4a/b atau setara ledakan 10 kg TNT. Panser ini juga sanggup bertahan dari serpihan peluru artileri 155 mm yang meledak sejauh 30 m.
Produksi.
Untuk produksinya, dikerjakan oleh Perusahaan Al Jasoor Heavy Vehicles Industries, sebuah usaha patungan yang dibentuk oleh Tawazun Holdings dari UEA bersama Otokar Land Systems dari Turki.
Perusahaam ini akan punya dua pabrik.
100 unit pertama Rabdan akan diproduksi di pabrik Otokar, Turki. Sedangkan 600 unit lainya akan di buat di Tawazun Industrial Park yang terletak di antara kota Abu Dhabi dan Dubai.
Tinggalkan Balasan