Kementerian Pertahanan (MoD) India mempertimbangkan untuk membatalkan kesepakatan pesawat tempur MiG-29 dengan Rusia. Bulan ini, Kementerian Pertahanan mulai meninjau semua program pembelian alutsista di bawah kategori ‘Buy Global’ yang tidak memberi manfaat dalam industri militer India.
Sekilas info, pada Juni 2020, di tengah perselisihan yang sedang berlangsung dengan China di Ladakh timur, Bharatiya Vayu Sena (IAF, Angkatan Udara India) mengajukan proposal kepada pemerintah untuk mengakuisisi 33 pesawat tempur baru. Angkatan udara telah mengerjakan rencana ini untuk beberapa waktu dan telah mempercepat prosesnya dan proposal yang diperkirakan bernilai lebih dari USD 800 juta akan diajukan ke Kementerian Pertahanan (MoD) untuk persetujuan akhir di tingkat tinggi pada akhir Juni 2020.
Proposal tersebut berisi untuk mempercepat akuisisi 21 unit MiG-29 dan 12 unit Su-30MKI dari Rusia. India dan Rusia telah merundingkan pembelian jet tempur ini sejak 2019.
Sebuah tim angkatan udara tingkat atas mengunjungi fasilitas Rusia untuk memeriksa pesawat tempur MiG-29 yang ditawarkan Rusia kepada India untuk membantu IAF memenuhi kebutuhannya akan pesawat tempur baru. Mereka juga melakukan studi untuk memeriksa apakah badan pesawat MiG-29 cukup baik untuk beroperasi dalam waktu lama dan dilaporkan dalam kondisi hampir baru. Rusia telah menyerahkan tawaran komersial untuk mengirimkan MiG-29 termasuk kit standar UPG.
Meskipun MiG-29 akrab dengan pilot IAF, yang ditawarkan oleh Rusia berbeda dari yang ada di inventaris India. Jadi kemungkinan akuisisi pesawat mungkin menimbulkan pertanyaan dengan Kementerian Pertahanan. Kembali pada tahun 2020, Majalah Scramble menilai akuisisi ini, jika terwujud, akan memakan waktu lama.
Sukhoi Su-30MKI bukan bagian dari tinjauan karena akan dirakit di dalam negeri oleh Hindustan Aeronautics Ltd (HAL). IAF memiliki tiga skuadron yang mengoperasikan MiG-29; Skuadron 47 Black Archer dan Skuadron 223 Tridents di Adampur AFS dan 28 Squadron First Supersonics di Jamnagar AFS. Unit terakhir juga mengoperasikan detasemen et Leh AFS.
Tinggalkan Balasan