SAAB Pastikan PTDI Akan Produksi Jet Tempur Gripen

Grippen dengan rudal Meteor. Foto: SAAB

SAAB Swedia menawarkan jet tempur multi- peran Gripen untuk kebutuhan pengganti F-5 Indonesia, dan menawarkan transfer teknologi dan kesempatan bagi industri Indonesia untuk berpartisipasi penuh dalam produksi pesawat.

Indonesia telah mengalokasikan dana untuk jet tempur baru dalam rencana belanja lima tahun 2015-2019. Saab telah mengatakan bisa memberikan pesawat pertama 12 bulan setelah tanda tangan kontrak.

Karena kebutuhan yang mendesak, Saab menawarkan versi MS20 terbaru dari Gripen C / D daripada Gripen NG yang masih dalam pengembangan. 
MS20 memasuki layanan angkatan udara Swedia pada bulan Mei tahun ini, dan membawa kemampuan baru yang signifikan untuk Gripen, yang saat ini merupakan satu-satunya jet tempur operasional dengan yang mampu membawa rudal jarak jauh udara ke udara, MBDA Meteor

MS20 juga menambahkan kemampuan untuk menggunakan precision-guided SDB bom berdiameter kecil. Dengan tambahan rudal anti kapal RBS 15F Saab, Gripen C/ D sekarang menawarkan long-range deterrent terhadap ancaman di udara, darat dan laut. Saab telah mengusulkan pengiriman 14 pesawat ditambah semua dukungan, transfer teknologi dan pelatihan untuk awak udara dan darat, yang sepenuhnya merangkul konsep ‘train the trainer’ untuk mempercepat transfer pengetahuan bagi tenaga Kerja Indonesia.

Proposal Gripen ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan industri pertahanan udara Indonesia. PT DI akan memainkan peran besar dalam produksi Gripen, memberikan dasar teknologi untuk menyerap transfer keahlian tambahan.

Baca Juga:  Alasan Marsekal Panglima TNI Pilih Drone Buatan China Ketimbang Israel

Jika Gripen terpilih, insinyur PT DI akan terlibat dalam produksi mulai dari awal, awalnya bekerja bersama teknisi Swedia di pabrik Linköping Saab, sehingga kemampuan produksi dapat ditransfer, langkah demi langkah, untuk fasilitas PT DI Bandung.

Bayangkan, rencana produksi terakhir dari 14 pesawat yang seluruhnya dibangun di Indonesia. Memiliki pabrik lokal yang mampu membangun Gripen, yang menawarkan potensi besar untuk akuisisi selanjutnya ataupun untuk pengembanhan pesawat tempur IFX. Indonesia butuh banyak jet tempur,  yang diperlukan untuk memenuhi minimum essential force Indonesia. (janes)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan