
Pemerintahan Jerman yang lama yang dipimpin oleh Kanselir Angela Merkel menyetujui dua kesepakatan senjata sensitif dengan Mesir sesaat sebelum pergi, sumber berita Jerman melaporkan pada 16 Desember.
Kesepakatan itu terungkap dalam surat yang dikirim oleh Menteri Perekonomian Peter Altmaier, dari Uni Demokratik Kristen Jerman, kepada Presiden Bundestag Bärbel Bas, dari Partai Sosial Demokrat Jerman (SPD), yang dibagikan oleh Kantor Pers Jerman. (dpa). Surat itu tertanggal 7 Desember, sehari sebelum pelantikan kabinet baru dan Merkel menyerahkan Kanselir kepada Olaf Scholz dari SPD
Dalam surat itu, Altmaier menyebutkan tiga kesepakatan senjata yang disetujui oleh Dewan Keamanan Federal. Dua dari kesepakatan itu dengan Mesir.
Kesepakatan pertama, Jerman mengizinkan Galangan Kapal Thyssenkrupp mengirimkan tiga kapal frigat MEKO A-200 EN bersenjata lengkap ke Mesir.
Kesepakatan kedua, perusahaan mengizinkan Baden-Württemberg Diehl Defense mengirimkan hingga 16 sistem pertahanan udara [jarak dekat] dan SLX [jarak jauh] IRIS-T SLS ke Mesir.
Perlu dicatat bahwa pada tahun 2018, pemerintah Jerman menyetujui kesepakatan untuk memasok Mesir dengan setidaknya tujuh sistem pertahanan udara IRIS-T SLM [jarak menengah].
Kedua kesepakatan itu dikritik oleh pemerintah baru Jerman. Katja Keul, Menteri Negara Bagian di Kantor Luar Negeri Federal, mengatakan kepada bahwa “dia tidak dapat membayangkan bahwa pemerintah baru akan menyetujui penjualan ini.”
Mesir telah bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan militernya. Namun, kepemimpinan negara itu masih menghadapi kritik dari beberapa Barat, terutama di Uni Eropa, atas kudeta militer tahun 2013 yang mengakhiri kekuasaan Ikhwanul Muslimin.
Tinggalkan Balasan