Setelah 15 Tahun, Tank Tua AMX-10 Milik Marinir Bisa Menembak Lagi

Tank amfibi AMX-10 PAC milik korps Marinir TNI AL sudah termasuk alutsista usia senja. Selama lebih dari 15 tahun, tank ini tak pernah menembakkan mortir baik dalam operasi militer maupun dalam latihan.

Dalam Latihan Satuan Dasar (LSD) Triwulan II Tahun 2017 yang berlangsung di Pusat Latihan Korps Marinir Tempur Karak Tekok, Situbondo, Jawa Timur, mulai 15 – 23 Mei 2017. Tank amfibi tua ini baru bisa menembbakan mortir.

Resimen Kavaleri-1 Korps Marinir sukses melaksanakan uji tembak berulang kali (sampai 70 peluru) dengan kinerja yang memuaskan.

Tank yang didatangkan pada pertengahan 1980-an dari Perancis ini tergolong tank yang canggih pada masanya.

Keunggulan yang paling kasat mata adalah meriam kaliber 90 mm. Sedangkan untuk proteksi awaknya, tank ini dilengkapi dengan fitur perlindungan anti nubika (nuklir, biologi dan kimia) bagi awaknya. Bahkan AMX-10P (versi APC) dan AMX-10 PAC 90 menjadi jenis ranpur TNI pertama yang mengusung perlindungan anti nubika.

Sayangnya, pengadaan tank ini bermasalah. Tank ini dinilai tak bagus kinerjanya. Sehingga jarang digunakan oleh Korps Marinir TNI AL.

Yang paling mencolok adalah fungsi amfibi yang tak maksimal. Ini mungkin yang bikin Korps Marinir trauma dengan kendaraan tempur buatan barat dan setia dengan buatan blok timur seperti tank PT-76M dan pansam BTR-50P.

Kelemahan AMX-10 salah satunya karena letak mesin yang berada di depan sebelah kanan Posisi mesin jadi hambatan pada saat melaju di air/laut. Karena alasan tersebut, baik AMX-10 PAC 90 dan AMX-10P tidak lagi dioperasikan di laut, namun untuk tugas-tugas pada operasi di darat, kedua ranpur ini cukup handal digunakan.

Baca Juga:  AL AS Tandatangani Kontrak Pembuatan Kapal Selam Nuklir Masa Depan

Kiprah AMX-10 PAC 90 dan AMX-10P bukan langsung redup, justru kedua ranpur roda rantai ini cukup sering tampil dalam defile di depan publik. Sangat disayangkan, kedua ranpur yang punya teknologi canggih ini malah absen dalam beberapa operasi militer. 

Mesin AMX berasa di depan kanan.
Dan ditengah kesangsian banyak pihak, termasuk mungkin awaknya, justru tank produksi Prancis ini berhasil membuktikan kemampuan tembak dan lintas medannya. Dari 70 peluru yang disiapkan, mampu dilepaskan dengan baik oleh meriam GIAT CS-90F-90 mm high velocity.

Dalam operasi tempur, AMX-10 PAC 90 dapat membawa 30 amunis. Untuk amunisi dapat membawa hulu ledak tipe HEAT (High Explosive Anti Tank), HE-FRAG (High Explosive Fragmentation), APFSDS (Armour-piercing fin-stabilized discarding-sabot), dan peluru asap. APFSDS dapat menembus plat baja dengan ketebalan 120 mm pada jarak 1.500 meter, sedangkan HEAT dapat melibas plat baja dengan ketebalan 320 mm pada ranpur. Sebagai senjata tambahan, ada senapan mesin kaliber 7,62 mm coaxial yang mengikuti arah putaran kubah. Jenis kubah yang digunakan pada AMX-10 PAC 90 adalah TS-90. Korps Marinir pada awalnya memiliki 34 unit AMX-10 PAC 90 dan AMX-10P, namun kini jumlah yang siap operasional diperkirakan tak lebih dari 10 unit.

Sumber : indomiliter.com

1 Komentar

  1. bukannya ada 90 unit AMX-10 ini? kalo tidak bisa berenang yah jadi pelengkap kavaleri ajah deh lumaya kanon 90mm nya

Tinggalkan Balasan