Diberitakan oleh Suara Surabaya (21/12/2019) PT PAL terus tancap gas untuk mengerjakan kapal Cepat Rudal (KCR) 60 kelima dan keenam pesanan TNI AL, saat ini kedua kapal tersebut sudah memasuki tahapan keel laying atau pemasangan lunas kapal.
Menurut Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh “Progres Pembangunan kapal KCR 60 meter kelima dan keenam hingga saat keel laying telah mencapai 30 persen dan progress ini lebih cepat dari jadwal yaitu Maret 2020. Hal tersebut menunjukan kesiapan PT PAL Indonesia sebagai mitra strategis Kemhan maupun TNI AL”
Sebagai informasi Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 adalah kapal patroli sepanjang 60 meter, kapal ini merupakan kapal pemukul reaksi cepat yang mengutaman unsur pendadakan serta mengemban misi menyerang dan menghancurkan target sekali pukul dalam waktu singkat.
Untuk melaksanakan misi tersebut KCR 60 dibekali dengan berbagai macam persenjataan seperti kanon utama BAe Bofors Mk 3 kaliber 57 mm dan rudal anti kapal C 705 yang mana kedua alutsista tersebut akan dipandu oleh C Series Combat Suite buatan Terma Denmark.
Selain akan mendapatkan KCR 60, TNI AL juga akan mendapatkan dua unit kapal angkut tank kelas Bintuni. Diberitakan oleh Janes (21/12/2019) galangan kapal PT Bandar Abadi saat ini sedang mengerjakan dua unit kapal pengangkut tank kelas Bintuni, pemasangan lunas kapal telah dimulai pada tanggal 19 Desember lalu.
Sebagai informasi saat ihi TNI AL setidaknya mengoperasikan lima unit Kapal kelas Bintuni yaitu KRI Teluk Bintuni 520, KRI Teluk Lada 521, KRI Teluk Youtefa 522, KRI Teluk Palu 523, dan KRI Teluk Calang 524. Sebagai kapal angkut kapal sepanjang 120 meter ini mampu membawa 10 unit MBT Leopard 2A4 ysmg masing-masing bobotnya mencapai 62,5 ton selain itu kapal ini juga mampu membawa dua unit helikopter.
Sementara untuk persenjataan kapal ini hanya membawa meriam bofors kaliber 40 mm yang ditempatkan pada bagian haluan dan kanon PSU kaliber 20mm serta dua unit Senapan mesin berat kaliber 12,7 mm
Tinggalkan Balasan