TNI AL Incar Rudal Tomahawk Untuk Dipasang Di Kapal Frigate Kelas Iver

Rencana perkuatan TNI melalui Minimum Essential Force (MEF) terus diperkuat hal ini sangat berkaitan dengan kondisi geopolitik kawasan yang terus menghangat bahkan cenderung panas.

Sebagai negara kepulauan dengan banyak jalur pelayaran strategis seperti Selat Malaka, Selat Sulawesi, Selat Lombok dan Selat Sunda maka sudah selayaknya perkuatan dan modernisasi TNI AL terus dikebut. Seperti diberitakan oleh situs PT PAL (4/11/2019).

berdasarkan kebutuhan TNI AL terdapat wacana untuk mengakusisi dua unit Frigate Iver Huitfeld buatan Denmark, terkait dengan akusisi kapal perang berjenis Destroyer tersebut (klasifikasi TNI AL).

PT PAL siap untuk menerima Transfer Of Technology (TOT) sesuai dengan UU 16 tahun 2012 dalam undang-undang tersebut BUMN Industri pertahanan menjadi lead integrator pembangunan alutsista.

Tabung rudal Tomahawk di kapal USS Iowa. Sumber: Instagram

Sebagai informasi Frigate Iver Huitfeldt mempunyai spesifikasi panjang 138 meter, kecepatan maksimal 30 knot dan awak 165 orang. Untuk sensor Iver Huitfeldt mempunyai dua radar yaitu Long Range Radar Smart L besutan Thales Nederland dan Volume Search Radar APAR.

Sedangkan untuk persenjataan kapal seberat 6.000 ton ini dipersenjatai dengan meriam utama Otomelara 76 mm, Vertical Launch System (VLS) Mk 41 yang diisi dengan rudal anti pesawat SM 2 Standart dan ESSM, rudal anti kapal harpoon serta terakhir senjata jarak dekat CIWS Millenium gun. Khusus untuk TNI AL penjaga Samudera Indonesia ini menginginkan agar Frigate Iver Huitfeldt ini bisa juga mengakomodasi rudal jelajah Tomahawk.

Baca Juga:  Awak Kapal Selam Jerman Beri Penghormatan Untuk Kru KRI Nanggala 402

Sumber: http://pal.co.id/publikasi/artikel/1037

1 Komentar

  1. Tom hawk???? Jaman now gk laku lg rudak jelajah subsonic, lebih baik incar brahmos atau yakont, bila memilih brhamos kita bisa minta TOT dengan sistem join produksi bersama india dengan cara mendirikan pabrik bersama di indonesia, hubungan india dan indonesia saat ini lg bagus2nya dan india sedang berusaha mendapatkan jaminan pasokan cpo dr indonesia kedepannya meski indonesia tahun depan positif 100% memproduksi cpo sawit menjadi biodisel B20, B30 dan biobensin, artinya negara2 yg ingin kepastian suplai cpo indonesia wajib mengikuti tawaran yg indonesia inginkan,,,kita bisa meminta india memberikan teknologi rudal brahmos yg jarak jangkaunya 500 km – 1000 km, rudal sejenis tom hawk sedang dikembangkan BPPT indonesia jd gk perlu lg karena aku yakin indonesia pasti berhasil mengembsngkannya sebab kecepatsnnya masih subsonic, indonesia butuh teknologi rudal jelajah supersonic jd jawaban yg tepat untuk rudal iver adalah BRAHMOS.

Tinggalkan Balasan