
Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan, Marsekal Muda Muhammad Syaugi, menyatakan Su-35 yang dibeli Indonesia telah dipasangi sistem operasi dan persenjataan lengkap. Semua pesawat itu baru, bukan bekas pakai.
Kontrak pembelian telah ditandatangani sejumlah 16unit Super Flanker dengan hitungan harga paket lengkap, bukan paket hemat. Itu sebabnya Kemhan memilih untuk membeli skuadron Su-35 secara bertahap, setiap tahap 5-6unit, agar kantong tak jebol.
“Lebih baik beli sedikit-sedikit tapi lengkap senjatanya daripada langsung beli banyak tapi kosongan,” kata Syaugi. Pembelian Su-35 telah menyertakan transfer teknologi.
Alutsista baru kini menjadi pilihan pemerintah, terutama pasca-insiden jatuhnya pesawat Hercules-130 di Medan, Sumatera Utara, akhir Juni.
Pemerintah juga memutuskan tak lagi menerima hibah alutsista demi menjaga kualitas. Alternatif terbaik yang dapat diambil, menurut Rya
Tinggalkan Balasan