UGM Akan Buat 12 Radar Untuk TNI AU

Universitas Gajah Mada (UGM) akan mengerahkan para penelitinya untuk membantu pembuatan 12 radar TNI Angkatan Udara (TNI AU). Lantaran radar yang dimiliki TNI AU masih belum mencukupi.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Hadi Tjahjanto mengatakan, saat ini TNI AU baru mempunyai 20 unit radar, padahal idealnya untuk menjaga pertahanan udara NKRI dibutuhkan 32 radar.

“Dilihat luasnya, idealnya Indonesia memiliki 32 radar aktif di seluruh wilayah. Saat ini baru 20 unit yang aktif. Dengan menggandeng UGM dalam proyek ini, kami berharap pengembangan teknologi di dalam negeri semakin berkembang dan lebih maju,” kata Hadi setelah menandatangani kesepakatan bersama (MoU) dengan Rektor UGM Panut Mulyno di Gedung Graha Sabha Pramana, kampus UGM Yogyakarta, Senin (7/8/2017).

Hadi pun berharap dalam pembuatan 12 radar ini melibatkan mahasiswa dari TNI AU yang sedang menempuh pendidikan S-2 dan S-3 di UGM.

Sementara pada kesempatan itu, Rektor UGM Panut Mulyno mengatakan, bahwa pihaknya selalu mendukung pembangunan alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia.

Karena itu, kata dia, alat militer yang dimiliki TNI AU di bidang radar, monitoring pesawat, dan intelejen harus diperkuat untuk tugas pengamanan udara wilayah NKRI.

“Kita harus memperkuat alutista kita dengan tidak mengandalkan teknologi dari luar,” katanya.

Menurut Panut, negara maju umumnya memiliki angkatan bersenjata yang kuat, ekonomi yang lebih maju, dan penguasaan teknologi yang lebih baik.

Baca Juga:  Ares UT30MK2, Kanon RCWS 30mm Canggih di Panser Pandur II 8×8 IFV TNI AD

Sumber: gardanasional.id

1 Komentar

  1. Mestinya hasil penelitian sebelumnya, misalnya radar indera mx-4 dikembangkan lebih lanjut. Dengan demikian hasil riset itu bersifat nasional (terintegrasi) dan berkesinambungan, tidak ego sektoral, tidak mulai dari nol. Dijamin kemajuannya pasti lebih cepat, bisa mendekati kemampuan radar weibel.

Tinggalkan Balasan