
Beberapa pekan yang lalu, sotus militer IHS Jane telah merilis kabar bahwa TNI AL telah melayangkan surat pada DPR RI yang isinya meminta pembatalan pembelian Tank APC BTR-4 untuk marinis setelah ditemukan adanya kelemahan dalam fungsi amfibinua.
Informasi di media tersebut dibantah oleh Ukroboronprom. Perusahaan Ukraina itu mengklaim akan terus memenuhi semua komitmen untuk mitra asing.
Pada bulan Januari 2017, lima unit kendaraan lapis baja BTR-4 M berhasil dikirim ke Korps Marinir Indonesia sesuai dengan kontrak yang ditandatangani pada awal 2014 antara SFTE “SpetsTehnoEksport” dan Kementerian Pertahanan Indonesia.
Pengujian peralatan militer di Ukraina dan Indonesia oleh komisi khusus dari pelanggan telah dilakukan sebelum dilakukan pengiriman peralatan militer.
Pada bulan Januari 2017, Departemen Pertahanan Indonesia melakukan pengujian BTR-4M di wilayah Indonesia sebelum masuk ke dalam layanan. Pelanggan melakukan pengujian kemampuan amfibi kendaraan di laut, uji penembakan senjata, dan pemeriksaan kinerja kemudi kendaraan.
Menurut hasil uji protokol yang ditandatangani, BTR-4M menunjukkan hasil yang sangat baik sesuai dengan 47 parameter evaluasi dari protokol yang ada. Komisi khusus dari Kementerian Pertahanan Indonesia juga tidak punya keluhan mengenai kendaraan ini.
Pengujian serupa dilakukan di Ukraina sebelum mengirim peralatan militer ke Indonesia.
Pada tanggal 15 Juni 2016, berdasarkan hasil uji BTR-4M, perwakilan dari Departemen Pertahanan Indonesia mengkonfirmasi dengan dokumen resmi bahwa kendaraan ini memenuhi semua persyaratan kontrak internasional, dan tidak ada komentar / keluhan tentang kendaraan ini, sebagaimana dilansir dari laman Ukroboronprom (11/04).
Ukroboronprom menyebut bahwa informasi pembatalan itu bagian dari perang media. Mereka juga mengklaim telah menjadi korban perang media semacam ini ketika dikabarkan bahwa Thailand membatalkan pesanan Tank MBT Oplot T, namun faktanya kabar tersebut salah.
sumber: Ukroboroprom
Tinggalkan Balasan