Produsen Rudal MBDA Siap Teken Kontrak Pesanan Spanyol Untuk Rudal Mistral

Spanyol kemungkinan akan memulai tender di bulan ini untuk pengadaan sistem rudal pertahanan udara dengan tujuan penandatanganan kontrak pada akhir Juli, menurut María Durán, yang memimpin cabang MBDA yang berbasis di Spanyol.

“Kami berharap tender akan diumumkan pada akhir Mei dan penandatanganan kontrak pada akhir Juli untuk pengadaan sistem rudal pertahanan udara. Kami siap menyediakan lebih dari 600 Rudal Mistral 3 untuk angkatan udara, angkatan laut dan darat Spanyol,” kata Durán dikutip dari Defense News di pameran tersebut.

Dia menambahkan bahwa pengiriman dapat dimulai paling cepat tahun 2025 dan berlangsung hingga tahun 2032. Tidak jelas bagaimana sistem akan dibagi di antara dinas militer.

MBDA memamerkan tiga model rudal yang berbeda pada konferensi pertahanan FEINDEF di Madrid, yang berlangsung pada 17-19 Mei: Meteor, Brimstone, dan Mistral 3. Yang terakhir digunakan oleh pasukan Prancis.

Spanyol dilaporkan mengalokasikan €330 juta (US $358 juta) untuk peluncuran program pembelian rudal anti-pesawat.

Untuk MBDA, ini adalah waktu yang lama. Durán mengatakan, Spanyol sebenarnya ingin mengakuisisi Mistral 3 setidaknya sejak 2015, tetapi upaya tersebut dikesampingkan karena kekurangan uang.

Namun, situasinya berbeda dari delapan tahun lalu, dengan pemerintah Spanyol menjanjikan investasi pertahanan yang cukup besar untuk memenuhi tujuan membelanjakan setidaknya 2% dari produk domestik bruto untuk pertahanan pada tahun 2029. NATO, yang ditandatangani juga oleh Spanyol, mendorong para anggotanya menghabiskan jumlah itu setiap tahun.

Rudal permukaan-ke-udara jarak pendek Mistral 3 dilengkapi dengan pencari pencitraan inframerah dan kemampuan pemrosesan gambar canggih, yang memungkinkannya untuk melibatkan target tanda tangan termal rendah seperti drone dan rudal bertenaga turbojet. Pada bulan Maret, kepala eksekutif perusahaan mengatakan MBDA mempercepat produksi Mistral 3 dari 20 menjadi 30 per bulan sebagai akibat dari tekanan di seluruh Eropa untuk memasok lebih banyak senjata.

Negara-negara Eropa yang membantu pasokan senjata ke Ukraina mulai merasakan khawatir dengan kekosongan gudang senjatanya. Meminta para pemasok senjata untuk lebih cepat dalam produksi.